Rabu, 28 Desember 2016

Konflik adalah peluang

Sejumput kenangan. Sebagai manusia biasa yang sensitif, aku selalu mengenang dan kadangkala tenggelam di dalamnya. Tentu membawa ketidaknyamanan.

Ingin hidupku indah terus. Ingin aku disayangi terus. Ingin aku dipuji terus.

Tetapi aku juga manusia pembelajar, belajar tangguh dan berbesar hati. Bahwa hidup kita itu sebuah cerita panjang yang majemuk, yang tidak selalu indah, yang ujung pastinya adalah kematian.

Keindahan di penghujung  peristiwa-peristiwa berwujud dalam dua bentuk yang bertolak belakang, indah dan tidak indah. Kita akan merasainya setelah menjadi kenangan.

Tidak indah bisa mewujud pada sedih, kesal, amarah, benci, dan hal-hal lain yang menyebakan konflik hati. Antara iya dan tidak. Antara menolak dan terpaksa menerima. Antara mau dan tidak mau.

Konflik membawa pada perasaan dan pemikiran yang belum berujung. Ia masih terus mengalir mencari celah-celah, seperti air sungai yang berliku mencari jalan menuju laut.
Konflik bisa membawa pelaku pada kedudukan tinggi dan bisa sebaliknya, kedudukan yang rendah.

Belajar menerima keadaan dan membuat mimpi. Memang sulit bagi orang semacamku mewujudkan mimpi karena rasa optimis kadangkala kemakan rasa pesimis. Mereka seringkali bertengkar. Menjadikanku ingin selalu terus berada dalam setiap keindahan yang ada dalam perjalanan hidupku.

Kecenderungan menghindar dari konflik bukanlah hal baik. Mengapa?
Karena berarti kita menghindar dari ilmu pengetahuan yang hadir bersama konflik.

Konflik bagaimanapun harus dihindari supaya tdk terjadi. Namun bila sudah berada di dalamnya. Berenanglah-belajarlah, menepilah dengan usaha terbaik kita agar kita mendapatkan pelajaran dari konflik yang sedang kita alami.

Di dalam tubuh konflik, kita harus menggali akar masalah dan mencari berbagai alternatif untuk mendapatkan solusi terbaik.
Konflik memperbarui cara kita merasa dan memikirkan.
Konflik memberi kita ruang tunggu
Sekaligus tanpa ruang


,

Selasa, 27 Desember 2016

Harga diri

Kita nyaman berkawan karena dihargai.
Kita menghargai maka kita akan dihargai.  Kita dihargai karena ada nilai-nilai diri kita yang diakui. Namun secara fisik kita juga diakui apa adanya.

Menghargai bisa jadi sebagai akibat bisa jadi sebagai sebab tergantung konteks-nya.

Kita menghargai seseorang karena kita butuh menghargai. Ada kebutuhan memberi penghormatan sebagai  wujud kasih sayang. Menghargai berarti kita mengakui keberadaan fisik dan non fisik.
Fisik berupa badan wada' sementara non fisik berupa pemikiran dan perasaan.

Kita butuh dihargai karena kita makhluk yang sama, meski begitu ada pembedanya di mata  Tuhan yaitu ketakwaan. Di mata manusia yaitu ilmu dan amal.

Kita menghargai boleh jadi karena beberapa alasan antara lain membalas jasa, menyayangi, dan wujud ketaatan pada perintah Tuhan.

Harga diri ditentukan oleh diri kita. Dan lidah dan sikap kita menjadi penentu nilai harga diri kita. Harga diri kita tinggi bila sikap dan perkataan kita dipenuhi segala hal yang baik. Begitu pula sebaliknya.

Senin, 26 Desember 2016

Mengukur Diri

Setiap malam  Atau tjelang tidur dalam sehari, setiap sabtu dalam sepekan. Setiap tanggal 28 atau 29 atau 30 atau 31 dalam sebulan. Setiap bulan desember setiap tahunnya.

Kita menghitung-hitung, mengukur-ukur semua hal yang telah terjadi dalam hidup kita.  Semua perasaan dalam hati kita. Setiap pikiran dalam otak kita.

Mengukur waktu yang kita miliki dan pekerjaan yang kita punyai.
Apa hasil yang telah didapatkan.
Apakah sebuah manfaat, apakah menuju pada cita-cita atau sebaliknya.

Hidup kita diukur dari seberapa banyak hal positif dalam hidup kita. Hati kita, otak kita, aktivitas kita.

Lalu apa yang sudah kita lakukan? Adakah hal-hal bermakna yang bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain?

Tidak mudah kita mengukur-ukur diri namun tidak mungkin tidak. Itulah yang harus kita lakukan supaya kita tahu semakin tumbuhkah kita atau seberapa tumbuh kita.

Membayangkan diri kita seperti pohon yang tumbuh dari sebuah benih kemudian tumbuh dengan dipengaruhi lingkungan berupa tempat tumbuh, faktor cuaca dan perawatanperawatan. Perawatan adalah usaha yang bisa dimanipulasi, bisa dilakukan percepatanpercepatan tumbuh. Hingga menghasilkan buah. Kemanfaatan itulah hasil dari pohon.

Maka menjadilah pohon yang berulangkali berbuah. Minimal sekali menghasilkan. Dari pada sama sekali mandul.

Berusaha terus tumbuh apapun lingkungan tumbuh kita.

Memutuskan untuk terus bermimpi

Di jakartaku aku terus bermimpi
Hingga langkah kecilku terbiasa
Mengabaikan semua penat
Mengabaikan segala luka

Mimpi adalah dunia yang asing
Namun indah di dalam benak

Mimpi adalah dunia yang belum aku miliki
Yang ingin aku hidup di dalamnya
Yang ingin aku merasakan
Dan yang memuaskanku

Mimpi bagaikan taman surga
Yang bisa melenakan
Sekaligus memaksa raksasa bangun dari tidurnya

Tahun yang telah berlalu
Adalah jejak kaki
Dan hasil perbuatanku
Yang kuhitung sebagai rapor tahunanku

Maka di sinilah aku berada kini
Di antara waktu lalu dan waktu yang akan datang
Memutuskan ke mana mukaku akan menghadap

Aku
Berani menata hati
Menata pikiran
Berdiri tegak
Dan memandang lurus ke depan

Aku hadirkan cinta yang dalam
Yang akan membawaku terbang tinggi
Seperti burung mengangkasa
Mengepakkan kedua sayap
Menatap pagi dengan semangat
Menyambut senja dengan syukur


Aku akan terbang tinggi
Meraih bintang-bintangku

Kamis, 22 Desember 2016

Lihat ke dalam diri

Pernahkah Anda berpikir, Tuhan tidak adil?

Saat keinginan Anda yang menggebu itu gagal dipenuhi maka perasaan apa yang muncul kemudian?
Kecewa.
Ya, benar...kecewa, marah, kesal, dan sebangsanya bermunculan memenuhi hati dan pikiran kita. Lalu mulailah kita membandingkan diri dan keadaan kita dengan orang lain. Kita merasa kegagalan itu bukan salah kita. Tetapi faktor lain di luar diri kita. Karena kita merasa tidak bersalah. Kita merasa sudah sempurna.

Dan ketika itu penuhlah hati dan pikiran kita dengan kegalauan, tidak lagi berpikir logis. Yang ada hanyalah jalan buntu. Prasangka buruk.

Lalu apa yang kita alami? Kemunduran, kekalahan telak, dan bisa menghancurkan. Karena ia menggerogoti hati dan pikiran kita. Hidup menjadi tidak tenang dan tidak nyaman. Semua menjadi serba tidak menyenangkan. Semua menjadi serba salah. Tidak ada yang nampak benar di mata kita.

Masih mending jalan di tempat dibanding kemunduruan. Namun lebih bagus lagi kalau kita maju terus walau perlahan.

Jadi, bagaimana?
Mengubah pola pikir. Berpikir positif. Makan pikiran negatif dengan pikiran positif. Geser semua prasangka negatif oleh prasangka positif.

Dalam kehidupan ini terlalu banyak rahasia yang belum kita ketahui.

Bagaimana kalau kita anggap kegagalan sebagai tantangan?
Lihatlah diri kita dan apa saja yang diperlukan untuk bisa memenuhi keinginan menggebu kita. Apa benar sudah cukup semua upaya? Apa benar semua faktor kegagalan di luar diri kita? Apa benar karena Tuhan tidak adil?

Bagaimana kalau kita ubah dengan pernyataan "Tuhan Maha Adil"?
Apa yang kita rasakan dengan pernyataan itu?

Tenang.
Ya, benar!
Ketenangan membuat kita bisa berpikir jernih. Mengupas semua sudut pandang yang sebelumnya tidak nampak di hati kita. Kabut kecewa perlahan tersibak.

Melihat dari sisi positif. Kegagalan yang sedang kita alami adalah rahasia yang harus kita buka. Kegagalan itu merupakan jalan yang memang harus kita coba lagi...lagi...dan lagi...
Jangan bosan.

Bila kita tak mampu mengubah faktor-faktor kegagalan di luar diri kita maka marilah kita ubah diri kita menuju kesuksesan. Karena kitalah yang memiliki diri kita, bukan orang lain. Kitalah yang mengenal hati kita, pikiran kita, tingkah kita, kebiasaan kita, positif dan negatifnya kita.

Jadi, apa yang bisa kita lihat dari kita? Menyalahkan saja atau mengubah yang tidak benar menjadi benar?

Mari kita melihat dan menunjuk ke dalam diri kita agar kita mampu berbesar hati dan berpikir positif.

Rabu, 21 Desember 2016

Beri kesan pada tugas pertama

Kadangkala mengerjakan tugas untuk pertama kali terasa berat. Mengapa?
Karena kita belum tahu, belum berpengalaman, belum mendapatkan rumus, belum hafal.

Karenanya kita belum bisa menikmati tugas baru itu.  Namun sebenarnya di dalamnya terdapat tantangan, ada ilmu yang masih perlu digali, ada kesempatan menerapkan ilmu dan mengembangkannya.

Rasa berat itu berasal dari gambaran yang sudah didapat atau ketakutan yang berlebihan.

Rasa penasaranlah yang menumbuhkan semangat.
Keinginan untuk melakukan yang terbaiklah yang menjadi energi
Kepuasanlah yang menjadi bonus

Tugas pertama akan menjadi pijakan, pondasi atau tahapan bagi tugas berikutnya.

Dengan melakukannya terus menerus maka kita akan terbiasa, menjadi ahli dan profesional di bidang yang dikerjakan. Kemampuan dan keahlian kita akan bertambah  bahkan bisa jadi mampu berkreasi.

Jadi buatlah tugas pertama itu berkesan bagi kita. Beri perhatian penuh pada tugas pertama kita. Apalagi bila tugas itu bagian dari passion maka kerjalan dengan gembira agar kita ketagihan terus menerus. Dan mencintai tugas itu.


Kamis, 15 Desember 2016

Perempuan Tangguh

Perempuan itu makhluk halus. Perasaan maksudnya. Dalam dirinya dilebihkan kelembutan dan kasih sayang yang menjadikannya tempat tinggal yang nyaman.

Menjadi perempuan adalah takdir yang mesti disyukuri. Secara umum, orang akan melihat sosok perempuan pada wajahnya, tubuhnya baru kemudian hatinya, gerak-geriknya, dan juga pada aktivitasnya.

Menjadi perempuan tangguh bukanlah perempuan tanpa tangis. Tetapi perempuan yang tetap berusaha menjalani keadaan dirinya yang banyak ujian. Berusaha ikhlas dengan ujian  yang diterima.

Perempuan tangguh adalah perempuan pejuang. Ia memperjuangkan kebahagiaan diri dan keluarganya. Memperjuangkan kehidupannya, memperjuangkan prinsipnya supaya tetap bisa memberi arti dan mengambil hikmah.

Perempuan tangguh adalah ia yang tetap melangkah walau berat. Tetap optimis walau minim apresiasi.

Perempuan tangguh adalah pemimpin, pelaku, dan pendorong semangat kehidupan.
Perempuan tangguh adalah ia yang tidak mudah menyerah.
Dan air matanya hanyalah pelega segala kegalauan.

Rabu, 14 Desember 2016

Hati

Urusan hati itu urusan rumit. Dibilang seperti itu karena sifat hati yang mudah berbolak-balik. Sebentar suka, sebentar duka. Sebentar iya, sebentar tidak.  Sebentar ingkar, sebentar taat.
.
Hati adalah benda di dalam tubuh yang berfungsi sebagai  sistem eksresi. Hati pula berperan membantu ginjal menawar racun. Hati begitu penting bagi manusia sehingga tanpanya manusia tidak bisa hidup.

Hati atau hepar dalam bahasa Yunani, mengeluarkan cairan empedu. Cairan empedu inilah yang yang akan mengurai lemak di dalam usus.
.
Ada lagi istilah hati-hati, maksudnya adalah take care, pedulilah, jaga diri baik-baik. :)
.
Kembali ke hati dalam artian abstrak yang berisi emosi atau perasaan. Di dalamnya ada cinta, benci, suka, amarah, kecewa. Dan emosi inilah yang membutuhkan manajemen yang baik supaya kondisinya stabil. Tidak berlebihan dan merugikan.

Bermacam emosi yang bercokol di dalam hati adalah wajaar. Dan itu menjadi bagian hidup manusia. Namun bila salah satu emosi itu menonjol, maka ia akan menjadi karakter yang melekat pada diri kita. Yang akan menguasai tubuh kita dalam berekspresi. Terlihat dalam melakukan tindakan  sehari-hari. Terlihat dalam memutuskan sesuatu.

Maka dari itu, hati merajai tubuh manusia dan mesti dikendalikan oleh akal pikiran manusia. Pusat kendali hati ada di otak. Karenanya, kesehatan hati erletak pada kesehatan akalnya.

Senin, 12 Desember 2016

perjalanan

Hal yang menyenangkan adalah perjalanan pulang dan balik kampung.  Mendapat kesempatan melalui perjalanan, berarti mendapat kesempatan memperhatikan.
Kita akan menyadari betapa kecilnya kita di dunia ini. Mungkin hanyalah titik atau koma, ayau hanya partikel penyusun titik atau koma.
Menyadarkan kita pada luasnya kekuasaanNya.

Melalui jalan yang sama di waktu yang berbeda, kita akan menyadari bahwa musim itu dipergilirkan. Untuk memberi pelajaran,  bahwa siklus kehidupan kita terdiri dari kondokondisi enak dan tidk enak, nyaman dan tidak nyaman. Mengapa kita harus menyadari?
Supaya bertambahlah rasa syukur kita dan belajar hal baik selalu bisa kita usahakan.

Rabu, 07 Desember 2016

Bayar Hutang

Menyesallah bila waktu berlalu tanpa ada kegiatan berarti untuk kehidupan kita. Untuk perkembangan kita, untuk bisnis kita, untuk pendidikan kita, untuk cita-cita kita, untuk kebaikan kita, untuk akherat kita.

Menyesallah sekarang jangan nanti. Menyesallah untuk hal baik yang kita abaikan. Menyesallah untuk pilihan benar yang kita tinggalkan.

Menyesallah dan perbaiki kesalahan-kesalahan yang terlanjur dibuat. Bayar kesalahan dengan bekerja lebih keras, tekad yang kuat/komitmen, dan usaha giat. Anggap semua kesalahan kita sebagai hutang. Bayar segera sedikit demi sedikit. Pencapaian yang kita peroleh akan melunasinya.

Agar tekad dan komitmen kuat, mari kita anggap itu hutang yang harus segera dibayar.

Karena hutang adalah pinjaman yang wajib kita bayar selamanya maka kewajiban itu harus kita tunaikan sampai menutup mata


Selasa, 06 Desember 2016

Berdamai dengan masa lalu

Di bulan desember setiap tahun atau setiap akhir pekan atau setiap malam dalam sehari  biasanya kita menyempatkan diri duduk untuk merenung. Memikirkan berbagai hal yang telah kita alami, semua mimpi yang sudah atau belum terwujud. Perputaran masa yang telah lalu adalah kaleidoskop perjalanan hidup kita. Kita akan membuka semua memori yang ada di kepala  dan hati kita. Segala kejadian yang sengaja atau tidak sengaja.

Sadar atau tidak sadar, yang kita lakukan, yang kita putuskan pasti berdampak bagi kehidupan kita di masa mendatang.
.
Kenangan itu menyegarkan ingatan seseorang. Bisa jadi membawa kita pada gambaran kehidupan masa lalu. Jelasnya sebagai bahan introspeksi. Jelasnya lagi untuk bersyukur atas apa yang telah kita miliki saat ini. Apapun kenyataan masa lalu, baik pedih, perih, senang, dan gembira.

Kehidupan yang kita jalani sekarang adalah dampak kehidupan masa lalu, efek dari pilihan-pilihan yang kita ambil. Kehidupan yang benar di masa lalu tentu akan menjadi kesuksesan di masa sekarang. Pun sebaliknya. Namun, bukan berarti kesalahan masa lalu membuat hari ini berakhir. Tidaak. Justru menjadi titik perjuangan untuk menjadi lebih baik.

Karenanya orang bijak menyarankan hiduplah hari ini. Karena hari ini akan segera menjadi masa lalu.

Hidup hari ini mengartikan bahwa kita seharusnya mengoptimalkan semua potensi yang kita miliki, memaksimalkan waktu yang kita punya untuk melakukan semua hal yang bisa kita kerjakan dengan cara terbaik dan merupakan kegiatan baik.
.
Sesekali kita memang harus melihat masa lalu. Kehidupan atau tindakan masa lalu yang kurang baik dijadikan pelajaran dan motivasi untuk berbuat lebih baik. Jangan sampai menggayuti langkah kita hari ini.

Ikhlaskan yang telah berlalu. Hanya untuk kita cepat move on.
Abaikan yang sudah berlalu. Hanya untuk kita cepat bertindak.
Pelajari yang sudah berlalu. Hanya untuk mendapatkan kunci bahagia di masa depan.

Satu hal yang penting untuk diakui. Jangan takut pada masa lalu. Bila masih ada masalah dengan masa lalu, selesaikan sekarang juga. Itu adalah cara berdamai dengan masa lalu. Agar masalah di masa lalu tidak menjegal kehidupan masa datang.

So, bergegas bangkit dari masa lalu. Ia sekedarnya saja. Berjalanlah hari ini. Ia masa depan kita. Pikirkan masa depan, ialah yang akan kita tuju.

Senin, 05 Desember 2016

Menggapai mimpi:sabar itu harus



Saya tetap tidak paham apakah sabar itu terbatas atau tidak terbatas.
Pengertian sabar antara lain memberi waktu pada sesuatu. Sabar juga diartikan sebagai menahan diri. Sabar itu merupakan keadaan hati untuk tetap teguh pada pendirian dalam menjalani suatu keadaan.

Menggapai mimpi adalah keinginan banyak orang. Perjalanan menggapai mimpi itu tidak mudah. Bila kita perhatikan kisah orang-orang yang telah sukses menggapai mimpi, salah satu kuncinya adalah bersabar. Sabar menjalani proses yang mungkin lama, naik turun progresitasnya, dan banyak lika-liku termasuk di dalamnya godaan untuk berhenti. Hal ini tentu akan menguras tenaga, waktu, dan pikiran.

Namun orang yang ingin sukses akan menanamkan dalam pikiran mereka "Aku Pasti Bisa", maka dari itu ia bersabar. Berusaha sungguh-sungguh dan berusaha 'menikmati' semua proses terberat sekalipun. Ia akan berpikir "Tidak apa-apa karena ini tidaklah seberapa".
Di dalam pikiran mereka gambaran mimpi sangat jelas. Jadi wajar bila segala rintangan dan hambatan itu dianggapnya sebagai hal kecil dan bersifat sementara. Rintangan, hambatan, perasaan tidak enak, dan sebangsanya adalah kondisi tidak nyaman. Kondisi tidak nyaman  itulah harga yang harus dibayar. Harga yang relatif kecil bila dibandingkan dengan bila kita biasa-biasa saja seperti kebanyakan orang karena akan mendapatkan hal biasa juga.

Kalau kita ingin menjadi orang yang lebih dari biasa maka bersabar adalah sebuah keharusan.

*Terinspirasi dari seorang kawan dan buku Champion

flash fiction

"Itu tidak mungkin. Aku tidak bisa melakukannya, Don. Aku pemalu. Dan juga kurang ilmu."
"Kita kan tidak tahu. Kau hanya mencoba melakukannya. Toh, yang kita lakukan bukan kesalahan. Ayolah, Bagus...ini buat masa depan kita. Mendaftarlah bersamaku!"

"Kau tahu Doni, aku selalu grogi bicara di depan orang. Bagaimana kalau kita gagal?"
"Kita belum mencoba dan kau sudah bilang gagal? Kita tidak ada kemajuan bila tidak mencoba beasiswa ini. Baiklah, kita akan bersama-sama mengajukan persyaratannya terlebih dahulu. Bila lolos kita tinggal bersiap untuk wawancara. Bagaimana? Kita saling mendukung, kita akan belajar bersama."

Bagus berlalu dari hadapan Doni. Beberapa menit kemudian muncul dari kamar dengan pakaian rapi dan sebuah map di tangan kanannya. Doni tersenyum lebar.



Jumat, 02 Desember 2016

Tertibkan Hidup

Ada pekerjaan rumah yang membuatku sangat malas mengerjakannya. Setrika. Ya, karena pekerjaan ini susul menyusul sepert i tiada habisnya. Dan membutuhkan waktu yang lumayan lama. Saya seperti kehabisan waktu setelahnya.

Namun, aku akan mendapatkan kepuasan setelah melihatnya rapih dan enak dipandang. Maka yang seharusnya aku lakukan adalah kerjakan saja dengan memikirkan aku butuh kondisi rapi untuk menenangkan pikiranku.
Coba kita bayangkan bila kita biarkan rumah berantakan dan kita sedang mempunyai masalah. Bukankah itu menjadi pemicu amarah. Bukankah itu menambah keruwetan pikiran.


Klo kita tidak punya banyak waktu beberes seharusnya kita membiasakan tertib, menempatkan benda di tempatnya, membereskan barang setiap saat, setiap kita lihat sesegera mungkin, secepat yang kita bisa, sepanjang kita melihat tanpa menunda atau "ntar".

Memaksa diri kita tertib dalam hidup kita akan memudahkan kita untuk mendapatkan bahagia. Kita tidak akan kehabisan waktu terlalu banyak hanya untuk beberes rumah karena rumah selalu beres. Kita tidak akan kehabisan waktu hanya untuk mencari barang.

Jangan pikirkan kata malas tetapi pikirkan yang kita inginkan. Tata hidup kita untuk selalu tertib agar kita mudah menatap masa depan.

Telan segala hal negatif yang menggerogoti kepribadian kita, hidup kita. Dan hancurkan dengan segala hal yang positif. Bawa hidup kita ke dalam kehidupan yang sehat, positif, dan berenergi.

Ini kalimat yang saya peroleh dari seorang difabel, " Jangan pernah berpikir keterbatasan fisik menghalangi gerak langkah kita untuk berkarya. Jadikan kekurangan kita menjadi kekuatan untuk terus maju!"

Bukankah ini kalimat luar biasa?
Karena hidup kita sangat tergantung pada sikap dan usaha kita.

Ah, tertib dn disiplin itu sebenarnya ajaran islam. Contoh yang setiap hari adalah jadwal sholat. Bukankah ini sudah sangat jelas. Kita akan tertinggal bila kita tidak melaksanakan dengan tertib.
So, mari tertibkan diri barulah kita mampu menertibkan orang lain.

Kamis, 01 Desember 2016

Menjadi sopir

Kalau ingin melihat diri sendiri, setirlah kendaraan Anda dan jangan hanya jadi penumpang.
.

Kadangkala kita baru menyadari siapa diri kita saat kita berkendara, menyetir sendiri di jalan raya bukan sebagai penumpang.

Kondisi di jalan raya adalah refleksi hidup kita, bagaimana kita bersikap selama di perjalanan.

Ada banyak kejadian di jalan raya, orang lain yang berjalan ngawur, berbelok tanpa memberi tanda dan tiba-tiba, orang menyebrang tidak di tempatnya dan santai, orang yang berkendara ragu-ragu di depan kita, orang yang berkendara terlalu pelan di depan kita atau sebaliknya. Masih banyak sekali kejadian, lalu kita masuk yang mana?

Berjalan normal di jalurnya atau berjalan lambat di jalur cepat atau berjalan cepat di jalur lambat?

Lalu kita bagaimana? Mengumpat, mengomel, membunyikan klakson keras-keras, dan  menyalahkan orang lain? atau tetap tenang dan sabar?

Rupa-rupa itulah yang nampaknya Allah tunjukkan kepada kita bahwa hidup kita benar-benar hanya sebentar maka disuruhlah kita memilih yang seharusnya, bukan sekedar sebaiknya.
.
Menyetir sendiri sama artinya dengan kita menjadi sopir. Kitalah sopir pribadi kita sendiri. Kita akan tahu cara menyikapi hidup dalam menghadapi berbagai kondisi. Kitalah yang bertanggung jawab atas semua kejadian dalam hidup kita. Kitalah yang bertanggung jawab atas kejadian yang kita inginkan. Bahagia kita, sedih kita, sukses kita, gagal kita. Kitalah sopirnya (penentunya).

Jadi kita bisa membawa hidup kita itu pelahan tapi pasti, santai-santai, buru-buru, ngawur tanpa perhitungan,...terserah kita. Karena kita yang menguasai kendaraan kita. Mau zig-zag juga boleh. Hanya satu yang kita tahu, konsekuensi. Semua sikap kita pastilah berbalik pada kita sendiri.

Dari situ, kita akan berpikir kalau ingin selamat di dalam perjalanan dan sampai tujuan kita pasti akan hati-hati, tetap tenang, dan tetap berkendara.

Kucing

Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...