Rabu, 28 Desember 2016

Konflik adalah peluang

Sejumput kenangan. Sebagai manusia biasa yang sensitif, aku selalu mengenang dan kadangkala tenggelam di dalamnya. Tentu membawa ketidaknyamanan.

Ingin hidupku indah terus. Ingin aku disayangi terus. Ingin aku dipuji terus.

Tetapi aku juga manusia pembelajar, belajar tangguh dan berbesar hati. Bahwa hidup kita itu sebuah cerita panjang yang majemuk, yang tidak selalu indah, yang ujung pastinya adalah kematian.

Keindahan di penghujung  peristiwa-peristiwa berwujud dalam dua bentuk yang bertolak belakang, indah dan tidak indah. Kita akan merasainya setelah menjadi kenangan.

Tidak indah bisa mewujud pada sedih, kesal, amarah, benci, dan hal-hal lain yang menyebakan konflik hati. Antara iya dan tidak. Antara menolak dan terpaksa menerima. Antara mau dan tidak mau.

Konflik membawa pada perasaan dan pemikiran yang belum berujung. Ia masih terus mengalir mencari celah-celah, seperti air sungai yang berliku mencari jalan menuju laut.
Konflik bisa membawa pelaku pada kedudukan tinggi dan bisa sebaliknya, kedudukan yang rendah.

Belajar menerima keadaan dan membuat mimpi. Memang sulit bagi orang semacamku mewujudkan mimpi karena rasa optimis kadangkala kemakan rasa pesimis. Mereka seringkali bertengkar. Menjadikanku ingin selalu terus berada dalam setiap keindahan yang ada dalam perjalanan hidupku.

Kecenderungan menghindar dari konflik bukanlah hal baik. Mengapa?
Karena berarti kita menghindar dari ilmu pengetahuan yang hadir bersama konflik.

Konflik bagaimanapun harus dihindari supaya tdk terjadi. Namun bila sudah berada di dalamnya. Berenanglah-belajarlah, menepilah dengan usaha terbaik kita agar kita mendapatkan pelajaran dari konflik yang sedang kita alami.

Di dalam tubuh konflik, kita harus menggali akar masalah dan mencari berbagai alternatif untuk mendapatkan solusi terbaik.
Konflik memperbarui cara kita merasa dan memikirkan.
Konflik memberi kita ruang tunggu
Sekaligus tanpa ruang


,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kucing

Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...