Selasa, 29 November 2016

Barisan Kata-Puisi

Saat kita berlayar di lautan luas kita tahu kita  hanyalah noktah
Saat kita terbang melintasi angkasa, kita tahu kita harus percaya
Saat kita berkendara di jalan tol, kita tahu nyawa kita hanya sejengkal
Kita tahu Tuhan bersama kita
.
Saat di barisan kata, kita tahu, kita hanyalah pelengkap
Nampak sempurna karena bersama
Nampak padu karena menyatu
Dan nampak indah karena bermakna
Entah sebagai titik
Entah sebagai koma
Entah pula menjadi tanda seru atau tanya

Saat di barisan kata, kita tahu
Aku adalah kita
Kamu adalah kita
Aku dan kamu menjadi sama
Tidak lagi saling tuduh
Apalagi saling umpat

Yang ada adalah saling
Saling membutuhkan
Saling mendukung
Saling memberi
Saling menerima


November Bersyair


01
Aku ingin

Aku seperti angin ingin menghempas
Aku seperti hujan ingin menitik.
Aku seperti petir ingin bergetar.
Aku seperti ombak ingin bergelora.
Dan aku seperti sungai ingin mengalir.
.
02
28.11.2016
Bila Sayap Elangku Luka

Setiap risaunya, sayapnya serasa patah
Mengepakkannya dengan lemah
Matanya tajam serasa menyayat
Hatinya koyak serasa dibabat
Egonya berdarah serasa dirajah
Terbang melayang tanpa hasrat
Nyaris terbanting di dataran penat

Bila sayap elangku luka,
Hatiku pun dipenuhi duka
Menuntut diriku bersiaga
Menjaganya agar tetap bernyawa
Menumbuhkan jiwanya kembali menyala
Sampai akhir menyulam waktu tlah tiba
Untuk kepakan yang sempurna

03
Jkt, 29-11-2016
Tiba-tiba

Tiba-tiba hariku menjadi sendu
Hariku sepi tanpa candamu
Hariku bisu tanpa ceritamu
Hariku basi tanpa dongengmu
Hariku mendung tanpa senyummu

Lama sudah kau berkelana
Tanpa kabar dan berita
Tinggalkan lilin menyala
Di dalam kelam

Lama pula kau kepakkan sayap
Menjelajah tanpa lelah
Tinggalkan aku hingga payah
Lalu, tepian mana lagi hendak kau rambah
Hingga jarang munculkan wajah
Membiarkan hatiku semakin goyah

Pulanglah matahariku
Hari terus berlalu
Tak ingatkah kau padaku
Aku yang selalu menunggu

04
Menyadari

Lalu aku sadar, aku ini kurang belajar
Lalu aku sadar aku ini kurang ajar
Lalu aku sadar aku ini kurang tegar
Aku ini harus mengambil langkah besar

Langkahkan kaki kanan
Dan biarkan kaki kiri mengikuti
Mereka berdua bersama-sama menggapai mimpi.
Menjadi pasangan sejati
.
05
Menunggumu Dalam Diam

Bila rindu datang mendera
Ku tak bisa apa-apa
Bila hatiku ingin
Aku tak mau menagih janji

Aku hanya bisa menunggumu dalam diam
Meniup harap untuk kau terima

Aku hanya menunggumu dalam diam
Karena itu bisaku
Jarak ini tak lagi perlu
Menjadi pemutus waktu

Aku hanya menunggumu dalam diam
Sampai kau merasakan
Kepekaan dalam jiwa

Aku masih menunggumu dalam diam
Hingga kau datang membawa telaga
Menghibur hatiku yang sempat terluka
Dan menumbuhkan bunga-bunga
.
06

Aku Cinta Kamu

Bila aku cinta kamu, aku tidak diam membisu.
Tetapi berjalan menujumu

Bila aku cinta kamu, tidak kuhabiskan waktu menangisi rindu
Tetapi mengejar mimpi untuk bersamamu.

Bila kubilang aku cinta kamu, tidak kuhabiskan waktu memandangmu
Tetapi membiarkanmu dalan hatiku untuk membuatku terus maju

Bila kubilang I Love You, aku tidak tenggelam pada sendu
Tetapi membawamu dalam deruku

Jkt, 29-11-2016



Jumat, 25 November 2016

Tinggalkan Ragu-ragu


Keragu-raguan adalah musuh utama dari kesuksesan. Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang termulia dan terhebat seringkali menjadi manusia yang biasa-biasa saja karena tidak berhasil menjelaskan keragu-raguan di dalam pikirannya.

Seorang juara membiasakan pikirannya sebagai kekuatan yang tak terkalahkan.
.
Paragraf di atas saya ambil dari buku Champion yang ditulis oleh Darmadi Darmawangsa.
Saya tertarik dengan kata ragu dan sukses.
Mengapa?
Di dalam agama islam diajarkan bahwa setiap yang meragukan, maka tinggalkanlah. Ini maksudnya adalah Islam mengajarkan kita untuk selalu bersikap yakin.
Yakin akan jalan hidup yang kita pilih. Yakin pada tindakan yang akan membawa kita pada kesuksesan.

Ragu-ragu itu bagian dari penyakit hati. Ia akan menghambat kita untuk maju karena ragu-ragu menahan langkah kita dari melakukan tindakan. Maka kita harus berusaha mendeskripsikan segala sesuatu yang membuat kita ragu. Kita harus memperjelasnya sampai kita mendapatkan keyakinan bahwa tindakan yang hendak kita lakukan itu benar atau salah.

Bagaimana caranya?
Cari ilmu sebanyak-banyaknya tentang segala sesuatu yang sedang menjadi fokus perhatian. Apakah itu bisnis, pendidikan, keluarga, dan sebagainya.

Hal ini penting karena langkah kita menentukan sukses kita. Bila langkah kita tertahan oleh ragu-ragu maka kapan kita akan sampai pada tujuan kita?
.
Paragraf pembuka di atas hendak mengatakan bahwa ragu-ragu dibuktikan dengan tindakan nyata. Just do it. Dan akan memberi jawaban pada kita bahwa kita itu bisa. Kita itu mampu. Maka tetaplah berpikir positif karena kita adalah makhluk Allah yang paling sempurna. Yang dibekali dengan akal pikiran melebihi makhluk Allah lainnya.


Senin, 21 November 2016

Patient is must



Biarkan mengalir begitu saja. Tuliskan saja apa yang berada di dalam kepala. Mau nyambung atau tidak itu urusan belakangan. Brain storming dulu, agar ide itu tertangkap. Baru kemudian dipilah-pilah. Yang tidak nyambung boleh di 'cut' tapi jangan di buang, simpan di file lain. Siapa tahu akan bisa dikembangkan di kemudian hari. Jadi bank ide deh.

Setiap orang sukses pasti banyak urusan dan pasti telah melakukan banyak hal bermakna. Yang menarik adalah bagaimana orang sibuk mengurus waktunya sehingga bisa menyelesaikan semua urusannya.

Mereka itu pasti orang disiplin, sabar, dan tertib. Orang yang menyepelekan hal-hal tersebut bisa ditebak akan sulit menjadi orang sukses.

Akibat ada karena suatu atau beberapa sebab. Setiap aktivitas yang kita lakukan akan memberi konsekuensi. Perlu bagi kita melakukan aktivitas yang berdampak baik, menguntungkan.

Kita butuh berlelah-lelah, kita butuh bersakit-sakit. Karena di dalam sakit dan lelah itu kita bisa merasakan mudahnya hidup. Karena sudah terbiasa lelah dan sakit maka itu tak lagi jadi beban.  Kitapun akan menikmati lelah dan sakit itu sebagai bagian dari bahagia.

Karena apa yang kita tanam akan kita tuai maka kita perlu memperhatikan tindakan dan kebiasaan setiap harinya. Tindakan/kebiasaan baik akan menuai kebaikan. Begitu pula sebaliknya.

Kita harus percaya, semua upaya kita akan berhasil disertai sabar. Jadi patient is must.
Di dalam sabar, ada pengelolaan emosi dan pikiran. Karena kunci keberhasilan terletak di situ.

Pengelolaan emosi dan pikiran

Kamis, 17 November 2016

Hidup yang hidup

Mimpi akan selamanya menjadi mimpi apabila dibiarkan, bila tidak dicarikan jalan menggapainya. Bila tidak diurus maka mimpi akan memudar dan sirna. Maka tak ada lagi mimpi pada diri kita. Tidak ada pijar di mata kita yang menjelaskan bahwa kita masih hidup.  Dan hidup kita akan terasa hampa. Kita akan seperti mayat hidup bila itu terjadi. Hidup mengalir begitu saja dan pasrah terombang-ambing oleh arus kehidupan. Seperti buih lautan yang tidak berguna. Dan itu sungguh menyakitkan.

Ayo bangkit dan belajar. Mengarungi samudra kehidupan dengan ilmu dan amal.
Mumpung kita sedang sadar, mumpung kita masih diberi waktu. Ada kesempatan untuk berbenah.

Mari kita lihat, orang-orang besar itu...mereka dikenang sepanjang zaman. Akankah kita bisa seperti itu? Maka penting bagi kita menjadi "sesuatu" di dunia ini. Paling tidak kita telah membuat sejarah diri berbeda walau mungkin tidak sekeren orang-orang besar itu. Tidak apa-apa, tidak usah galau. Buat diri kita menghargai diri kita. Karena itulah kunci agar hidup kita bermakna.

Satu langkah yang bisa kita lakukan sebagai usaha mewujudkan mimpi adalah mencari idola, meniru jalan kebesarannya sehingga kita bisa menemukan banyak pelajaran dan hikmah atas perjalanannya dan perjalanan hidup kita.

Langkah berikutnya adalah menemukan sifat-sifat diri. Mana yang harus dikembangkan, mana yang harus diminimalisir. Bolehlah pake analisis SWOT (strenghten,  weakness, opportunity, dan threaten).

Kemudian eksekusi langkah pertama. Lakukan dan evaluasi. Dari melakukan kita akan tahu mana jalan yang harus ditempuh selanjutnya, strategi yang sesuai, dan seterusnya karena seberapa hal yang  telah direncanakan bisa jadi berubah sesuai situasi dan kondisi. Jadi selalulah mempunyai rencana ke dua, ke tiga, dan seterusnya supaya tidak mati kutu. Meski kadangkala ide cemerlang mengalir begitu saja.

Yang jelas dan pasti adalah evaluasi apakah jalan yang kita tempuh itu mengarah pada mimpi ataukah menjauhinya.

Terakhir adalah keep fighting. Tetap melangkah dan bersabar. Semua yang kita inginkan memerlukan proses. Dan proses ini memerlukan waktu.

Dan poin pentingnya adalah kita hidup jujur. Menggantungkan percaya kepadaNya. Pada akhirnya nanti kita temukan diri kita menjadi lebih baik pada posisi terbaik.
.

Rahasia itu


Tanpa kita katakan, mata kita telah berbicara. Karena ia menyimpan kejujuran.


Tanpa kita ungkapkan, bahasa tubuh kita menyatakannya. Karena iapun bagian dari kejujuran.

Tidak ada rahasia yang bisa kita sembunyikan karena malaikat-Nya selalu melaksanakan tugas dengan sangat patuh.

Dan rahasia kita selalu aman bila Ia menghendakinya. Maka titipkan rahasia kita kepada-Nya sepenuhnya.

#jumatketiga
.
Rahasia adalah sesuatu yang kita tidak ingin orang lain tahu. Kadangkala rahasia ditutupi untuk mendukung diri kita nampak baik dari luar. Namun tidak mutlak.

Rahasia kita simpan karena untuk mendukung hidup positif kita.  Bukan  untuk maksud menipu. Karena bisa jadi rahasia itu berupa aib maka tidak perlu diumbar.

Hidup kita tentu saja tidak bersih namun setidaknya kita ada upaya untuk mendekati beraih supaya hidup menjadi barakah.


Rabu, 16 November 2016

Buka Jendela

Saat pagi menjelang. Bukalah jendela,  hirup udara segarnya, rasakan aliran udara itu,  dan bermandilah sinar matahari pagi. Manfaatkan  suasana alam sekitar untuk mendapatkan transfer energi positif.

Rasakan bahwa pagi ini indah, menyenangkan. Tersenyumlah. Maka kita akan rasakan pagi ini bersemangat lebih dari biasanya. Siap menjalani hari, mmenyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah kita.

Mari kita urus pekerjaan penting dan mendesak kita. Mari kita selesaikan pekerjaan penting tetapi tidak mendesak. Mari kita beri waktu pekerjaan tidak penting tapi mendesak. Dan mari sedikitkan waktu untuk pekerjaan yang tidak penting dan tidak mendesak.

Apa pekerjaan penting dan mendesak? Yaitu pekerjaan utama kita yang memerlukan waktu penyelesaian sesegera mungkin. Klo kita pelajar berarti persiapan untuk ujian hari ini.
Apa pekerjaan penting tetapi tidak mendesak? Yaitu pekerjaan yang penting tetapi masih ada waktu untuknya. Sebagai pelajar misalnya belajar tiap hari.
Apa pekerjaan kurang penting tetapi mendesak? Misalnya membuat janji dengan dokter.

Apapun pekerjaan atau aktivitas kita, disesuaikan dengan peran kita sebagai apa dalam khidupan ini dan apa kemauan kita.
Deskripsi penting dan tidak penting atau kurang penting adalah alat bantu untuk memaksimalkan waktu kita dalam menyelesaikan aktivitas/pekerjaan kita. Karena seperti kita tahu kadangkala pekerjaan kita lebih banyak dari waktu yang ada.
Fungsinya juga sebagai petunjuk jalan atau rambu-rambu supaya hidup kita tertata tahap demi tahap sehingga tercapailah keinginan kita.
.
Mari kita rencanakan hidup kita dan tuntaskan apa yang sudah kita mulai.
Area Paralayang, Puncak Bogor

Selasa, 15 November 2016

Menang atas DIri Kita

Hari ini, aku bisa mengerti mengapa bersaing dengan diri sendiri itu jauh lebih bermakna dari pada bersaing dengan orang lain.
.

Coba kita lihat, saat mencoba bersaing dengan orang lain, perasaan dan pikiran apa yang mengikuti? Seringkali ada perasaan iri dan marah. Seringkali ada pikiran, "Bagaimana bisa ia mengalahkanku? Bukankah aku lebih baik darinya?"

Bersaing dengan orang lain itu tidak salah, yang salah itu bila mempunyai sikap yang berlebihan sehingga menimbulkan persaingan tidak sehat. Ada rasa bangga bila bisa mengalahkan lawan. Bersorak bila lawan hancur. Sikap ini berasal dari pikiran dan perasaan negatif.

Persaingan bagi kita adalah bagian dari tantangan. Mampukah kita sepertinya? Atau melebihinya? Jadi sejatinya persaingan memberi kita udara segar, semangat baru untuk berbenah dan memperbaiki diri. Kesempatan kita untuk tumbuh besar.

Upaya kita untuk berbenah dan memperbaiki diri itulah persaingan dengan diri sendiri. Bersaing antara sikap buruk dengan sikap baik. Bersaing antara kebiasaan jelek dengan kebiasaan baik. Bersaing antara pikiran negatif dengan positif. Saat kita mampu membuat diri kita berada pada sikap dan kebiasaan baik, saat itulah kita memenangkan persaingan. Artinya kita naik kelas dan berkualitas. Jadi di dalam diri kita ada dua persaingan yang sedang berlangsung yaitu persaingan dengan diri kita agar kita menjadi lebih bernilai dan persaingan dengan orang lain dengan berbekal nilai diri kita.

Persaingan itu adalah sunatullah. Sudah menjadi hukum alam. Lihatlah semenjak diri kita hendak menjadi embrio, ribuan sperma saling berebut untuk bisa membuahi sel telur. Namun hanya yang berkualitaslah yang mampu memenangkan persaingan tersebut.

Lalu apa yang menjadi faktor penentu supaya kita menang atas diri sendiri? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Tujuan, ada tujuan jelas yang hendak diraih
2. Disiplin, memaksa diri kita melakukan yang seharusnya bukan semaunya
3. Sabar, tetap berusaha walau sulit

So, menang atas diri sendirilah yang menjadi kunci bisa memenangkan persaingan atas orang lain.



Senin, 14 November 2016

Tantangan adalah jawaban

Bila ingin hidup lebih dari biasa maka kita memerlukan tantangan untuk dihadapi.
Tantangan akan menjawab pertanyaan-pertanyaan diri kita sekaligus menunjukkan tempat di mana kita berdiri sekarang. Orang macam apakah kita, apakah bermental kuat atau lemah. Orang yang ingin tumbuh atau stagnan. Orang yang biasa atau luar biasa.

Rupa tantangan ini bermacam-macam. Bisa jadi ujian mental seperti kehilangan benda atau seseorang, cemoohan, atau pekerjaan-pekerjaan rumah kita yang menumpuk.

Kita sudah dibekali materi oleh Allah SWT bahwa setelah kesulitan itu adalah kemudahan  Artinya kita harus yakin pada diri kita bahwa kita mampu menghadapi segala kesulitan. Dan kita percaya Allah itu tahu bahwa kita mampu.

Mencari tahu jawaban dari setiap tantangan. Terus terang mudah lhoh bicara itu tetapi bukankah apa yang kita ucapkan itu adalah wujud dari pikiran kita. Bukankah omongan kita mewujud pada tindakan kita?

Orang bijak berkata, sikap kita menentukan cara kita menghadapi tantangan. Maka sikap kita akan menentukan hasil akhir setelah tantangan itu berakhir.

Oleh karena itu penting bagi kita memberi asupan otak kita dengan pikiran-pikiran positif agar tantangan yang kita hadapi itu tidak lewat begitu saja.  Tetapi mampu memberi nilai lebih bagi kita. Menjadi lebih dewasa, lebih sabar, lebih optimis, lebih bahagia, lebih berilmu, dan sebagainya.

Jadi kalau boleh saya bilang, saat kita minta pada Allah jawaban atas pertanyaan kita dalam hidup ini dan Allah berikan berupa tantangan...maka cara kita melalui tantangan itulah jawaban yang Allah berikan.

Muungkin bicara tidak sesederhana kenyataannya. Tetapi itulah yang membuat kita berubah, lebih bernilai dan lebih bersinar.
Ibaratnya intan hanya akan nampak berkilau bila digosok perlahan-lahan tetapi pasti.
Kita perlu mengupas kulit untuk mendapatkan bungkus. Kita perlu mengikis batu untuk mendapatkan intan.

Nah, itulah diri kita yang sesungguhnya.

Sabtu, 12 November 2016

Temukan Keinginan Terdalam

Percaya diri saja, tidak usah bersikap inferior. Percaya diri bahwa kita mempunyai kelebihan yang menjadi nilai plus kita. Kelemahan atau kekurangan kita, boleh jadipun berubah menjadi kekuatan di saat tertentu atau suatu ketika.

Setiap kita terdapat kelebihan dan kekurangan. Bijaklah bahwa sudut pandang setiap orang terhadap kita dan sebaliknya itu belum tentu sama. Jadi percaya diri saja. Kita tak perlu harus menjadi seperti yang orang lain inginkan. Kita akan menjadi kita, melalui proses yang hanya kita sendiri yang menjalani.

Memang sudah semenjak kecil kita diberi ukuran mengenai attitude, expectation, and value. Memang tidak salah pemberian ukuran itu, dengan catatan bila kita menggunakan frame agama sebagai pengukurnya.

Kadangkala tuntutan yang orang lain berikan kepada kita menjadi tolak ukur kita untuk melangkah. Padahal semestinya kitapun punya ukuran-ukuran kita sendiri. Caranya dengan mengenali diri sendiri. Aku siapa, aku di mana, mau apa, harusnya bagaimana, dan seterusnya.

Jangan terpakunpada ukuran yang dibuat orang lain pada kita. Dobrak ukuran tersebut sehingga kita bisa temukan diri kita mampu nelihat diri kita secara utuh. Sepeerti orang bercermin.
It's me. The real me."

Temukan keinginan terdalam kita dan wujudkan.  Maka kita akan dapati diri kita sebagai pejuang yang luar biasa. Menembus segala rintangan, menjawab tantangan, dan mencipta kesempatan.

Bersikap sebagai seorang juara :
Tantangan membuat kita bersemangat menghadapi segala rintangan hidup dan melewatinya sampai akhirnya kita bisa berkata "yess, I win!"

So, what's next?

Ya terus tantang diri kita dan jawab tantangan itu dengan cara melakukannya. Jangan pernah berhenti melakukan. Karena tantangan itulah yang membuat kita terus tumbuh.

Maka berdoalah: " Ya Allah mampukan aku melewati segala kesulitan ini sehingga bisa menganggapnya mudah.


Jumat, 11 November 2016

Feeling Empty

Berada dalam keramaian, suara berdengung seperti lebah. Beberapa kelompok asyik dalam percakapan. Dan hari ini tak satupun aku tertarik bergabung ke salah satu kelompokpun.

I'm in feeling empty right now. I'm not understand have to do.
Need a medicine :Secret Talk. Need something new. Need something different.
Need Renewed thought.

Kalau sudah begitu, rasanya blank...can't see any ways.

Wajar...
Jadi yang kulakukan adalah think...deep thinking. Who am I and what was the thing most I wanted.

Then...
Rise out my thoughts, write it. So I can see the problem clearly.  Then we will find solutions or decisions.

Penyebabnya?
Banyaklah. Mungkin ingin tetapi belum bisa. Mungkin mau tapi tak tahu harus bagaimana. Mungkin harus tetapi belum yakin.

So...
Sometimes we just do something what should we must to do.
Banyak rencana, harus juga dibarengi dengan banyak pelaksanaan.
We can't catch our goal if we quit  in first step, just in planning.

Plan...plan...plan...and do...do...do...!
Let's wake up and shake the world by our actions.

Mengubah Bintang


Sudah banyak sekali orang yang membicarakan bahwa hidup kita adalah milik kita. Artinya kondisi yang kitamau memilih senang atau susah, mau memilih kaya atau cukup, mau memilih pandai atau bodoh, dan seterusnya adalah hak prerogatif kita. Dan ini merupakan kawasan qadha' dan qadar.

Dari beberapa materi yang saya baca qadha' adalah ketentuan Allah sejak zaman azali, sementara qadar (biasa kita sebut takdir) adalah ukuran qodho'. Mungkin bisa kita pahami dengan qadha' itu seperti rencana dan qadar itu implementasi qadha (yang terjadi).

Nah,  qadha' itu ketetapan atau ketentuan yang sdh tdk bisa diubah lagi oleh manusia, karena itu kehendak Allah  sebagai pencipta sementara qadar itu masih bisa  kita ubah dengan doa dan usaha. Karena kita tidak tahu qadha' kita seperti apa maka boleh saja kita membuat keinginan-keinginan yang akan mewujud sebagai takdir.

Jadi, Allah itu sudah menentukan kita itu seperti apa, menjadi apa, dan bagaimana sementara kita tidak tahu maka kita mencari takdir kita berupa keinginan-keinginan atau cita-cita.

Bila kita menengok ke belakang, melihat kembali  perjalanan, kita sudah melihat takdir-takdir kita itu semisal, kita bersekolah di SD A, SMP B, SMA C, kuliah di universitas D, berjodoh dengan Mr X, dalam kondisi harus bekerja keras membiayai sekolah sendiri, dan seterusnya.

Maka dari itu takdir kita harus kita cari, harus kita upayakan. Yaitu takdir yang baik.
Supaya mendapatkan takdir yang baik, kita harus berjuang sungguh-sungguh  supaya kita bisa masuk ke dalam 'frame hidup' yang telah kita rencanakan. Bila kita mengusahakan takdir sebagai penulis misalnya satu buku aja...eh tahunya Allah takdirkan buku kita tersebut best seller dan kita bisa buat lagi buku yang lebih banyak.

Oleh sebab itu tidak ada lagi waktu untuk menunda, apalagi berleha-leha. Segera bertindak. Segera  ambil 'bintangmu' atau 'ubah bintangmu', susun rencana-rencana untuk mewujudkannya. Patuhi dan jalani dengan yakin, kita bisa mendapatkan 'bintang' yang lebih baik. Sebelum ajal memutus langkah kita.


Lalu tunggu apalagi?
Lalu kapan kalau tidak sekarang?

Kucing

Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...