Kita nyaman berkawan karena dihargai.
Kita menghargai maka kita akan dihargai. Kita dihargai karena ada nilai-nilai diri kita yang diakui. Namun secara fisik kita juga diakui apa adanya.
Menghargai bisa jadi sebagai akibat bisa jadi sebagai sebab tergantung konteks-nya.
Kita menghargai seseorang karena kita butuh menghargai. Ada kebutuhan memberi penghormatan sebagai wujud kasih sayang. Menghargai berarti kita mengakui keberadaan fisik dan non fisik.
Fisik berupa badan wada' sementara non fisik berupa pemikiran dan perasaan.
Kita butuh dihargai karena kita makhluk yang sama, meski begitu ada pembedanya di mata Tuhan yaitu ketakwaan. Di mata manusia yaitu ilmu dan amal.
Kita menghargai boleh jadi karena beberapa alasan antara lain membalas jasa, menyayangi, dan wujud ketaatan pada perintah Tuhan.
Harga diri ditentukan oleh diri kita. Dan lidah dan sikap kita menjadi penentu nilai harga diri kita. Harga diri kita tinggi bila sikap dan perkataan kita dipenuhi segala hal yang baik. Begitu pula sebaliknya.
Selasa, 27 Desember 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kucing
Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...
-
Biarkan cinta tumbuh secara alami. Tidak perlu direkayasa atau dipaksakan. Kalau dipaksakan namanya intimidasi bukan cinta. Cinta kepada s...
-
Belajar mengedit artikel "Mengapa Hendak Jadi Penulis" 1. Jarak antar paragraf tidak jelas 2. Pun ketika ---> pun tidak perlu ...
-
Saat aku diam, suara tegas, dan sedikit senyum itu artinya syaraf otakku sedang tegang. Pikiranku sedang mengembara ke berbagai lorong wak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar