Menemukan kemarahan membuat diriku gemetar. Jantung berdegup lebih kencang. Karena aku memahami seperti apa marah itu. Saat kita marah, akal pikiran tdak akan mudah menerima logika. Yang ada adalah tebtabg "aku" bukan "kamu" apalagi "kita".
Menghadapi kemarahan yang tidak ditujukan pada kita, mka kita bisa menjadi penengah. Mencoba memahami situasi yang sedang terjadi atau sedang dialami.
Tenanglah. Itu kata yang meredam dan cukup bijak untuk disampaikan. Menenangkan orang lain sekaligus diri sendiri.
Dampak positif dari penggunaan kata atau kalimat positif adalah energi itu kembali ke diri kita. Kita akan fokus pada solusi bukan pada masalah.
Kita akan bersemangat, kreatif, dan mendapatkan bahagia.
Selasa, 21 Februari 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kucing
Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...
-
Biarkan cinta tumbuh secara alami. Tidak perlu direkayasa atau dipaksakan. Kalau dipaksakan namanya intimidasi bukan cinta. Cinta kepada s...
-
Belajar mengedit artikel "Mengapa Hendak Jadi Penulis" 1. Jarak antar paragraf tidak jelas 2. Pun ketika ---> pun tidak perlu ...
-
Saat aku diam, suara tegas, dan sedikit senyum itu artinya syaraf otakku sedang tegang. Pikiranku sedang mengembara ke berbagai lorong wak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar