Sabtu, 11 Maret 2017

Bersahabat dengan Luka


Yang namanya konflik dalam diri itu adalah suatu kondisi di mana kamu mau tetapi kondisi tidak memungkinkan atau tidak terpenuhi. Atau kamu tidak mau tetapi kondisi memaksa kamu melakukannya.

Konflik menumbuhkan luka di hati berupa kecewa, sedih, marah, dan sebangsanya. Namun pikiranlah yang akan menata konflik itu sehingga didapatkan hikmah. Pelajaran yang berguna untuk langkah selanjutnya. Jadi tidak perlu berlama-lama merasai konflik. Dan tidak perlu berlama-lama hidup bersama konflik.

Karena judulnya setelah konflik adalah move on. Tinggalkan konflik, bangkit, dan berusaha lagi. Untuk orang yang peka, memang hatinya mudah merasa. Mudah merasa suka, mudah pula merasa luka. Namun, hebatnya seorang yang peka mampu bangkit dari luka, dan berdiri karenanya. Ia mampu bersahabat dengan luka. Seperti puisi berikut, yang saya share juga di FB.

Puisi ini mengenai kesadaran bahwa setiap kita tentu akan merasakan luka di dalam hati. Yang tentu saja rasanya luar biasa, tidak karuan. Mau menghindar bagaimana? Toh, luka itu sedang dialami. Mau ditolak juga sudah terjadi.

Akhirnya, pilihannya adalah menerima luka. Merasakan luka. Seperti apa sakitnya, tentu sekujur tubuh ikut merasakannya. Namun, percaya luka akan sembuh. Itu pasti seperti janji Allah bahwa manusia tidak akan diberi beban melebihi kesanggupannya. Luka kita sudah diukur oleh-Nya. Jadi kita sanggup menanggung luka. Bersahabat dengan luka.


Bersahabat dengan Luka

Aku tahu aku telah roboh
berkeping-keping
Berdentingan seperti kaca pecah
Berserak
Yang serpihannya merobek kulit
Tak hanya luka kecil
Tetapi menggores lebar permukaan kulit
Membelah panjang jaringan lunak di dalamnya
Memerah darah

Meringis saja dan tak perlu menangis
Penahan perih tak terperi

Setidaknya aku menjadi tahu
Juga semakin mampu
Luka yang terjadi bisa kujahit lagi
Tentu meninggalkan jejak bergurat-gurat

Yang lebih pasti
Lukaku akan sembuh
Karena aku mulai berkawan dengannya
Bersahabat dengan lukaku sendiri
***

#dilarangpahamhehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kucing

Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...