Minggu, 18 September 2016

Embrio harus tumbuh

Saat aku diam, suara tegas,  dan sedikit senyum itu artinya syaraf otakku sedang tegang.
Pikiranku sedang mengembara ke berbagai lorong waktu. Menyingkap memori.
Aku bukannya duduk diam, aku sedang menyuapi bocah sambil menulis. Sementara saat loading, aku mengaitkan hook merangkai yarn menjadi sesuatu yang lebih berbentuk.

Apa yang hendak kubicarakan?
Cita-cita dan sifat.

Cita-cita adalah mimpi yang hendak diwujudkan.
Baru kemarin anak-anakku yang sudah duduk di klas 2 dan 4 SD mengungkapkan lagi. Dan masih sama.
Cita-cita anak pertama adalah desainer. Anak gadisku ini menyukai sesuatu yang atraktif.
Senang diperhatikan diam-diam. Menyukai sesuatu yang aneh-aneh, yang berbeda, yang tidak sederhana. Dan egois tapi tangguh. Ia setipe denganku.

Anak kedua, menyukai hal-hal yang berbau penelitian, suka sekali buku tentang binatang terutama dinosaurus. Penampilannya simpel, tidak suka dikritik akan pilihannya. Cerdas (bernalar) tetapi cengeng. Mudah rapuh. Suka menggambar hewan-hewan yang ditontonnya. Menikmati film-film yang ditonton hingga kadang hafal dialognya.
Banyak bertanya dan sudah memikirkan 'how to' yang bikin aku kuwalahan.
Dan dia ini lebih berempati. Ada sifat ayah padanya. Selera kualitas dan penampilan nomer satu.
Cita-citanya adalah peneliti dinosaurus dan bikin robot yang bisa dialog bisa berubah semacam transformer.

Anak ketiga ini, pemerhati. Ia pandai mencuri hatiku. Ia tahu cara mempermainkan perasaanku. Secara fisik maupun tingkah ia mengundang gemes. Dan idenya buanyak. Masih kecil, 4 tahun. Hehehe.

Dan aku berfikir, seharusnya gambaran cita-cita itu terpampang jelas di layar otak. Sehingga kalaupun tak tahu jalan, selalu berupaya ke sana. It's a destination
Itu akan membawa semangat pengejaran yang tak pernah berhenti.

Dan inilah yang merongrong diriku selama ini. Aku seperti kehilangan kerangka, seperti tidak ada lagi yang harus dikejar. Pengejaranku seperti sudah selesai sehingga perasaan stagnan, pikiran tidak tertata mengusir seluruh bahagia.

Karenanya aku terbangun dari tidur panjang. Menumbuhkan kembali embrio yang ngendon berlama-lama. Merawatnya supaya lahir dengan sempurna. Perlu waktu, konsistensi, dan fojus. So, semestinyalah cita-cita dibangkitkan kembali dan dikejar.
Sudah semestinya sifat-sifat yang dimiliki berpengaruh pada cita-cita yang diangankan.

Itu akan mempertajam passion.

Note: no excuse and focus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kucing

Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...