Sabtu, 10 September 2016
Berangus ingin
Ketika memberangus ingin,
Rasa tak terperikan.
Kelu saat ingin berteriak
Terpaku saat ingin berlari.
Aku ingin bergelora seperti ombak lautan.
Aku ingin menggulung seperti topan ganas.
Aku ingin menggelegar seperti petir yang menakutkan
Rasa yang ada di dalam.
Berlonjakan tak mau diam.
Seperti didihan magma
siap meledak
Menyemburkan prahara yang tak tertahan
Ketika itulah aku harus diam dan tenang
memejamkan mata
mendengarkan saja gejolak jiwa
Memaksa geming seperti adanya
Membiarkan mereka mengalir
menganak sungai,
menyusutkan ruang tampung dalam kondisi wajar
meluruhlah
jiwa yang bergejolak
taatilah
wahai jiwa yang bergelora
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kucing
Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...
-
Biarkan cinta tumbuh secara alami. Tidak perlu direkayasa atau dipaksakan. Kalau dipaksakan namanya intimidasi bukan cinta. Cinta kepada s...
-
Belajar mengedit artikel "Mengapa Hendak Jadi Penulis" 1. Jarak antar paragraf tidak jelas 2. Pun ketika ---> pun tidak perlu ...
-
Saat aku diam, suara tegas, dan sedikit senyum itu artinya syaraf otakku sedang tegang. Pikiranku sedang mengembara ke berbagai lorong wak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar