Sabtu, 10 September 2016

Teguran

Aku ditegur dan langsung merasa tidak nyaman, merasa ' I am negative'
Yang menegur mukanya keruh.

Sebenarnya mungkin tidak sekeruh yang kita sangka.
Tangkapan indrawi kita diolah bersama dengan memori yang sudah melekat di dalam otak sehingga menghasilkan respon cepat semacam di atas.

Teguran itu menyentuh alam egosentris seseorang.
Teguran itu menunjukkan ada yang harus diperbaiki.
Teguran itu adalah bagian dari proses pengamatan.
Pengamatan itu adalah proses pembelajaran dan proses penyerapan ilmu.

Tujuan teguran adalah supaya keadaan bisa dikendalikan.
Tetap di bawah kontrol.
Supaya keadaan bisa dibuat menjadi lebih baik
dan kesalahan tidak terulang kembali.
Kesalahan itu ibarat kran bocor,
maka akan selalu mengurangi isi bejana air.

Kran bocor harus diperbaiki agar bejana berisi penuh bahkan melimpah.
Supaya limpahan ini bisa dialirkan dengan mudah ke tempat lain yang lebih rendah.

Jadi, biasakan menegur diri sendiri
Agar terbiasa peka dengan kesalahan diri
Agar mudah menerima teguran orang lain
dengan lapang dada

Karena hidup adalah memberi dan menerima
maka teguran adalah memberi kebaikan di satu pihak
dan menerima perbaikan di pihak lain.

Seperti tranfer uang dalam dunia perbankan agar cash flow-nya balance. Artinya mencapai kondisi ideal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kucing

Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...