Pukul 10.40 pagi.
Wanita muda itu ragu-ragu hendak pergi, antara malas dan ingin. Namun, keinginannya untuk makan pisang goreng hangat memaksanya mengganti pakaian rumah dengan abaya dan kerudung. Tak lupa ia menyelempangkan sebuah tas kecil di bahunya.
Biasanya ia akan meminta laki-laki yang selalu dipanggilnya Bang Jo, untuk mencarikan apa-apa yang diinginkan. Namun, hari ini Bang Jo berangkat bekerja lebih awal. Tak ada orang lain yang bisa disuruh. Karena mereka hanya tinggal berdua.
Kalau bukan karena sedang hamil, ia akan membiarkan keinginan tiba-tiba itu menguap dengan sendirinya. Sementara kini, semakin dibiarkan keinginan itu justru membesar.
Setelah membayar beberapa buah pisang goreng dengan selembar Rp 20.000, 00 dan menerima kembalian, wanita itu bergegas pergi. Senyum tipisnya mengembang saat ia membayangkan nikmatnya pisang goreng hangat bersama teh manis. "Ah, kayak ngga pernah makan saja" pikirnya geli.
Malang tak bisa ditolak, ia tak menyadari, sebuah sepeda motor dengan dua pengendara berhelm telah membuntutinya semenjak dari kios pisang goreng yang ada di depan toserba besar itu.
Di belokan jalan, motor itu merapat dan "sreet" , penumpang motor menarik tas selempang dengan kasar dan kakinya menendang motor si wanita muda "buk ...bug ...." Wanita dan motornya terjatuh di atas aspal jalan dengan kondisi terpisah. Perempuan itu tak sempat melakukan perlawanan apa-apa oleh serangan mendadak itu. Ia terkapar, kepalanya membentur aspal dengan keras. Wanita itu pingsan dengan darah mengalir dari sisi belakang kepala.
Penumpang motor turun hendak mengambil motor si wanita.
"Hei ... hei ...." Seseorang yang sedang makan berteriak dari kejauhan. Ia berlari ke luar. Penumpang itu menoleh lalu berbalik, buru-buru naik ke boncengan dan motor digeber kencang-kencang melarikan diri.
Teriakan orang itu menggugah perhatian beberapa orang yang ada di sekitarnya. Mereka segera berlarian mengikuti orang itu ke tempat si wanita terjatuh. Suara kepanikan dan ribut mengungkap kejadian itu.
"Aku lihat saat motornya merapat. Tapi tidak menyadari kalau itu jambret."
"Ooh berdarah ... Ya Allah, kasihan sekali!"
"Innalillaahi ... siapa yang berbuat keji ini?" Teriak seorang lelaki botak dab gendut. Ia nampak begitu gemas.
"Orang mana ini?" teriak orang di belakang.
"Bawa ke rumah sakit saja, Pak!" Seseorang mengusulkan
"Oh, itu tetangganya Bu Giyo!" Kata seorang wanita setengah baya yang ikut berkerumun.
"Hubungi suaminya ... cepat!"
Ada juga yang mengambil gesit mengeluarkan handphone dan "klik ... klik ... " Orang itu mengambil beberapa gambar lalu membagikan ke grup kompleks sebelum ia turun tangan membantu menolong si wanita. Seseorang mengeluarkan mobil dari garasinya dan mereka mengangkat tubuh pingsan itu ke dalamnya. Seorang wanita ikut duduk di dalam mobil dan memangku kepala si wanita yang yang berdarah. Tangannya membekap kepala si wanita dengan kain kerudung yang tadi terlepas saat tasnya ditenggut paksa. Motor dipinggirkan di warung di dekat kejadian. Dan seaeorang menghubungi suami si wanita.
***
Next.
Sabtu, 10 Februari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kucing
Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...
-
"Plak ... plak ... plak!" "Aaww ... aawww ...sakiit!" Teriakanku tak mampu menghentikan benda keras yang terus saja ...
-
Biarkan cinta tumbuh secara alami. Tidak perlu direkayasa atau dipaksakan. Kalau dipaksakan namanya intimidasi bukan cinta. Cinta kepada s...
-
I do my best. Frasa ini sungguh membantuku merasa percaya diri untuk menjadi diri sendiri. Mungkin bagi Anda juga begitu. Seperti yang k...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar