Selasa, 06 September 2016

Fasilitas hanyalah alat

Yang namanya fasilitas itu adalah alat atau segala sesuatu yang mempermudah aktivitas hidup kita.
Menjadi jalan memenuhi kebutuhan atau keinginan.
Karena bersifat memudahkan maka kadangkala kita sangat tergantung dengan keberadaannya. Sehingga kadangkala pula merasa kesulitan atau bahkan tidak bisa melakukan apabila tidak tersedia fasilitas pendukung tersebut.
Fasilitas menjadi penting karena diharapkan hidup menjadi lebih efektif, berkualitas , dan dinamis.
.
Memaknai ketergantungan...
Bagaikan candu. Dengannya kita bersemangat untuk bergerak, tanpanya kita helpless.
Di jaman serba modern ini kadang kita tidak merasa bahwa mudahnya fasilitas membuat kita kehilangan sesuatu. Sesuatu yang dulu kita miliki di saat fasilitas belum sekomplet sekarang.
*
Saya hanya sedang berfikir, kemudahan fasilitas kadangkala merenggut sabar, kebersamaan, dan perjuangan. Relatif kecilnya tingkat kesulitan cenderung membuat diri malas melalui hal-hal sulit yang dilakukan tanpa fasilitas. Contoh sederhana, malas jalan kaki karena ada motor meski jarak tempuh sangatlah dekat, malas  menulis tangan karena ada komputer, malas mengobrol face to face karena bisa chatting dengan Hp.
Ah, betul2 contoh yg diada-adakan.

Masih ingat jaman dahulu, merasakan rasanya menanti surat yang datang hanya sekedar mendapat begitu banyak berita yang dirangkum hanya dalam selembar atau beberapa lembar surat.

Sebenarnya tidak masalah karena memang itu fungsi fasilitas. Catatannya adalah jangan sampai ketergantungan fasilitas membuat kita malas melakukan  sedikit perjuangan , seandainya fasilitas itu sedang mogok.

Atau berdalih "Ada yang mudah kenapa cari yang sulit?" sehingga menunda pekerjaan/tugas.
Benar!Saya juga akan bicara begitu

Kesulitan-kesulitan itu Allah berikan kepada kita dengan sengaja. Bahkan semenjak kita ke luar dari rahim ibu, sama berjuangnya untuk bisa mencapai mulut rahim.

Di dalam kesulitan, manusia menjadi belajar, berfikir, dan menemukan cara untuk bertindak. Di situlah manusia menemukan banyak ilmu baru, pemahaman lebih dalam.
Kesulitan adalah sarana terbaik menempa mental supaya tangguh dan terus berjuang  hingga mendapatkan sukses.
Dan setelah satu kesuksesan yang diperoleh, ada kesuksesan-kesuksesana lain yang masih menanti.
So, keep fight and don't quit.
*
Dalam hal pendidikan anak terutama yang tinggal di daerah perkotaan, yang notabene minim area aktivitas fisik, dengan semakin lengkapnya fasilitas, ada baiknya adakalanya didik anak-anak kita melalui kesulitan-kesulitan tanpa fasilitas untuk memahamkan mereka bahwa hidup itu butuh berjuang. Butuh lelah, butuh capai, butuh tenaga ekstra.

Biarkan anak lebih pandai dengan fasilitas lengkap dan biarkan anak pandai dengan minimnya fasilitas.
Bisa jadi salah satu penyebab galau pemuda masa kini adalah terlena pada kemudahan fasilitas sehingga mereka tidak tahu cara berjuang, tidak tahu cara mengalahkan kelemahan diri sendiri.
*
Sama seperti seorang bayi, kupu-kupu yang hendak meloloskan diri dari kepompongpun mengalami kesulitan karena sayap dan tubuhnya masih lemah. Lalu apakah ia menyerah? Tidak, ia berusaha sekuat tenaga untuk bisa ke luar kemudian hinggap sejenak menunggu sayapnya kuat barulah terbang bebas menikmati  indahnya hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kucing

Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...