Kamis, 22 September 2016

Ke mana kita melihat

Boleh memandang ke atas sesekali.
Klo dah pegel liat ke bawah lagi.
Pemandangan di bawah yang mengangkat kita ke atas.
*
Beberapa hari lalu, aku melihat seorang pemulung duduk di bawah pohon. Di dekatnya sekarung botol-plastik bekas. Kelihatan sekali ia menikmati makannya. Menunduk, fokus dan melahap dengan suapan penuh. Tanda lapar menghinggap.  Ia sendirian, tak tampak kawan. Agak jauh darinya barulah terdapat orang-orang dengan berbagai kesibukannya.

Rasa syukur terpancar dari tindakannya. Aku jadi haru. Pasrahnya, syukurnya...menghujam egoku. Ia tak perlu gengsi menikmati makannya di trotoar bukan di sebuah restoran.  Ia tak perlu malu menghabiskan hajatnya dengan sebungkus nasi tanpa peralatan mewah.

Iya...untuk apa malu bila tak berbuat salah?
untuk apa gengsi kalau itu memang hidup jujurnya?

Untuk pemandangan di atas, kita bisa dapatkan banyak sudut pandang.
Dan aku, memandangnya dari syukurnya. Menikmati kesederhanaan tanpa mengeluh.
*
Apa aja yang ada di sekitar kita adalah ilmu. Terkadang menjadi salah satu alasan kita berbuat sesuatu.
Mari kita berkeliling dan dapatkan sesuatu, nikmat Allah Swt yang tak berhingga.

Nyatanya, menghitung kekurangan itu tidak ada habisnya.
Saat mengeluh dengan makanan yang tidak komplet, di luar sana atau bahkan belahan bumi lain bersyukur masih bisa makan. Bisa jadi karena tidak ada atau sedang sakit.
Mengeluh karena tidak jalan-jalan, ternyata masih ada yang sekedar berjalan aja susah.

Pokoknya bersyukur saja. Apa ya tega melihat orang susah, sementara kita selalu senang-senang. Pamer lagi.
Apa ya ketelen, makanan yang kita makan?

Catatannya adalah mau kita kaya atau kurang, letaknya pada rasa syukur. Berkelimpahan harta, tak lantas menjadikan kita puas. Orang yang bersyukur, nikmatnya akan bertambah-tambah.

"Hidup adalah soal melihat. Kemana arah pandangan kita, ke situlah kecenderungan perasaan kita."



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kucing

Hanya terdengar dengung kipas angin yang menempel di tembok, detak jantung jam dinding, bunyi kemeruyuk di dalam perutku, dan tarikan napask...